ahlan wa sahlan bikum, mudah mudahan blog ini bermanfaat bagi semua. amiiin..

Selasa, 29 Juni 2021

0 contoh MC Akad Nikah masa pandemi di Masjid

Menikah di waktu pandemi saat sekarang ini memang memerlukan sesuatu dan lain hal yang harus di persiapkan masak2, sesuai dengan kondisi ini saat ini
Semua hal pernak pernik pernikahan dari A sampai Z semua harus dipersiapkan sesuai dengan protokol kesehatan.
Semua itu dilakukan demi mencegah penyebaran COVID-19 yang lebih luas.
Jangan sampai acara pernikahan, menjadi pusat munculnya klaster baru, naudzubillah..
Nah kali ini belajarsantri ingin share susunan akad nikah ketika pandemi bertempat di masjid Agung Al-muhajirin semuli jaya
Semoga teks ini bermanfaat bagi calon MC/ bagi yang mendapatkan tugas sebagai MC di acara akd nikah saat pandemi ini.
SUSUNAN ACARA AKAD NIKAH.
• Kedatangan Calon Memepelai Pria
• Pengalungan Bunga
• Pembukaan Akad Nikah
• Sambutan Penyerahan Calon Pengantin Pria
• Sambutan Penerimaan Calon Penganten Wanita
• Simbolisasi Penyerahan
• Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an
• Prosesi Akad Nikah
• Sungkeman
• Foto Bersama Keluarga Inti.
Script MC Akad Nikah
       1. Kedatangan Calon Mempelai Pria.
Selamat datang kami ucapkan kepada rombongan keluarga besar Calon Pengantin Pria,
Anak kambing di tepi hutan ditembak pemburu, kena di kaki.
Selamat datang kami ucapkan, kepada rombongan yang dinanti.
keluarga dari Bapak : Fulan
Ananda Calon Mempelai yang bernama : fulan bin fulan
yang merupakan putra dari pasangan Bapak : dan Ibu : Suatu kebanggaan dan kebahagiaan karena pagi hari ini kami kedatangan keluarga yang penuh dengan cinta.
Dari hati yang terdalam, kembali kami ucapkan selamat datang pada keluarga besar Bapak : dan Ibu : yang sudah berkenan datang jauh-jauh dari....
       2. Pengalungan Bunga.
Sebagai ungkapan cinta dan ketulusan, selanjutnya akan dilakukan prosesi pengalungan bunga yang akan diberikan dari ibunda calon mempelai wanita kepada kepada calon pengantin pria.
Kepada yang terkasih ; Ibu dan juga ananda : untuk melangkah melakukan prosesi pengalungan bunga.
Silahkan melangkahkan kaki seraya mengucapkan basmalah agar langkah kaki kita selalu ada dalam ketulusan dan niat untuk menggapai ridho-Nya.
Ibu.... mengalungkan bunga kepada ….. , (CPP)
Alhamdulillah prosesi pengalungan bunga sudah selesai. Mudah-mudahan ini menjadi langkah awal agar rencana Akad Nikah yang sesaat lagi akan berlangsung dapat berjalan dengan hidhmat dan penuh keridhoan.
Selanjutnya kami undang seluruh keluarga besar rombongan (CPP) untuk masuk kedalam masjid dan kami persilahkan untuk duduk di tempat yang telah disediakan.
(Rombongan keluarga (CPP)berjalan memasuki ruang utama).
       3. Pembukaan Akad Nikah
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Yang kami hormati Keluarga Besar Bapak Sunardi beserta rombongan
Yang kami hormati Keluarga Besar Bapak H. Ahmad Jazuli
Yang kami muliakan Kepala Kantor KUA Kec. Abung Semuli Npk. Drs. H.M Sunardi, M.M
Segenap tamu undangan yang kami banggakan
Alhamdulillah, Alhamdulillahi robbil 'alamin wabihi nasta'inu ala umuriddunya waddin wassholat wassalamu Ala nabiyyina muhammadim wa'ala 'alihi washahbihi ajma'in. Amma Ba'du.
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah Swt.
Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang tak pilih kasih dan tak pilih sayang. Segalanya dikasihi dan disayangi. Atas kasih sayangnya pada hari ini : Ahad, 9 Agustus 2020
kita semua dapat bertatap wajah dan bertemu pandang dalam rangkaian acara prosesi Akad Nikah antara ….. dengan …..
Hadirin sekalian, segenap tamu undangan yang berbahagia.
Daun-daun tak mungkin akan terjatuh jika tidak ada yang menggerakannya
Debu-debu beterbangan tak akan mungkin jika tidak ada yang menggerakannya.
Ombak yang menggulung di lautan pun tak akan terjadi jika tak ada yang menggerakannya.
Begitupun dengan pertemuan kita pada pagi hari ini tak akan mungkin terjadi jika tak ada yang menggerakannya. Maka sudah sepantasnyalah kita awali dengan rasa syukur karena atas izin Allah-lah kita dapat berjumpa di pagi hari yang penuh dengan kedamaian. Di tempat yang penuh keberkahan.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah di haribaan junjungan kita, Nabi Besar Muhammad saw. serta Keluarganya, para Sahabat, para Tabi'in, Tabiut Tabiin, dan insya Allah kepada kita yang hingga saat ini bahkan detik ini masih istiqamah menjalankan risalah yang dibawanya, mudah-mudahan akan mendapat syafaat di yaumul akhir kelak. Aamiin.
Hadirin tamu undangan yang berbahagia, Insya Allah, tak lama lagi akan ada dua hati yang terpaut dalam satu janji. Janji yang akan mengubah segalanya. Janji yang akan mengubah yang haram menjadi halal. Dan janji yang akan mengubah setiap hal menjadi rangkaian ibadah yang luar biasa.
Janji kedua insan yang bernama…..dan …..
….. merupakan putri ke 2 dari pasangan Bapak H. ….. dan Ibu …..
….. merupakan putra ke______ dari dari pasangan Bapak Bapak : ….. dan Ibu : …..
Untuk menjawab pertanyaan yang masih tersimpan dalam benak hati bapak ibu sekalian, selanjutnya akan ada penyampaian sambutan dari perwakilan kedua keluarga, terkait penyerahan dan juga penerimaan calon pengantin.
       4. Sambutan Penyerahan Calon Pengantin Pria.
Untuk mengetahui lebih dalam terkait kedatangan dan tujuan rombongan dari Calon Pengantin Pria, akan kita simak bersama sambutan penyerahan dari pihak calon pengantin pria, yang akan disampaikan oleh Bapak __________________________________. Kepadanya kami persilahkan.
       5. Sambutan Penerimaan Calon Pengantin Wanita.
Sungguh niat yang sangat mulia sudah terdengar jelas dari sambutan penyerahan calon pengantin pria. Selanjutnya akan kita simak dan dengarkan sambutan penerimaan dari pihak calon pengantin wanita, yang akan disampaikan oleh Bapak __________________________________. Kepadanya kami persilahkan.
      6. Simbolis Penyerahan.
Alhamdulillah sudah kita dengar bersama sambutan dari kedua keluarga. Insya Allah tujuan sudah bulat dan tekad sudah menggema. Selanjutnya sebagai tanda cinta dari pihak Calon Pengantin Pria, akan ada penyerahan atau seserahan secara simbolis yang akan diberikan oleh Ibunda dari ananda Bapak : ….. dan Ibu : ….. Ibu __________________________________kepada Ibunda __________________________________yaitu Ibu __________________________________.
Kepada Ibu __________________________________dan Ibu __________________________________ untuk maju kedepan.
Alhamdulillah penyerahan simbolispun sudah dilakukan. Selanjutnya kami persilahkan kepada keluarga calon pengatin pria menyerahkan seserahan secara estafet yang akan diterima oleh keluarga calon pengantin wanita.
       7. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an
Jantung semakin berdetak kencang dan nafaspun semakin menggebu tak terasa kita semakin dekat dengan acara yang paling ditungu.
Marilah sebelum Akad Nikah dilakukan, kita dengarkan bersama pembacaan ayat suci Al-qur'an yang akan dibacakan oleh : ________________________________. Dan sari tilawah oleh __________________________________ Kepadanya kami persilahkan.
       8. Prosesi Akad Nikah.
Hadirin tamu undangan yang berbahagia, kini tiba saatnya melangkah acara yang paling ditunggu yaitu Akad Nikah.
Kepada petugas dari KUA : Bapak __________________________________, yang akan membimbing acara Akad Nikah, kami persilahkan.
Selesai.
Hadirin tamu undangan yang berbahagia, proses Akad Nikah telah selesai dan berjalan dengan Hidhmat. Semoga Allah SWT meridhoi segala apa yang telah kita lakukan. Aamiin.
       9. Sungkeman.
Sungkeman dilakukan sebagai ungkapan cinta dari kedua mempelai kepada orang tua. Dan biasanya akan dimulai dari ibunda masing-masing, ayah, lalu bergantian kepada mertua.
Sungkeman ini ada yang langsung dipandu oleh MC dan ada juga yang langsung dilakukan oleh mempelai. Dipersilahkan untuk memilihnya.
      10. Foto Bersama.
Sebagai rangkaian penutup dari prosesi Akad Nikah, biasanya dilakukan foto bersama dengan keluarga inti. Untuk formasi yang umun dilakukan, adalah : 2- 4 - 4 - 6.
Dua itu adalah kedua mempelai.
Empat itu mempelai dengan orang tua pengantin wanita.
Empat selanjutnya mempelai dengan orang tua pengantin pria.
Dan Enam adalah gabungan dari mempelai dan kedua orang tua pengantin.

Selasa, 10 Februari 2015

0 DEPOK - JOGJA, Sinar Jaya


Ini pengalaman pertamaku ke jogja dengan menggunakan bus, karena selama ini di beberapa kali kesempatan aku menapakkan kakiku di kota gudeg ini selalu menggunakan kereta api. Namun untuk kesempatan kali ini, mau tak mau aku harus dan musti menjajal dan mencoba menaiki angkutan yang lain, di karenakan tiket kereta yang biasanya ku pakai (progo-ekonomi) tersedia, untuk saat ini telah habis terjual. Namun jika di pandang secara positif, sebenarnya hal ini bagus juga untuk ke depannya. Jadi karena aku akan bolak balik menuju depok jogja, maka setidaknya aku harus mengetahui jalan mana saja yang dapat aku tempuh untuk sampai ke sana. Ya salah satu jalannya adalah dengan menggunakan angkutan bus ini.

Karena ini pertama kalinya maka mau tak mau aku harus mencari tahu banyak hal tentang angkutan ke arah jogja, ku pilih yang murah, nyaman, seat 2-2 dan turun di terminal jombor, karena UGM yang ku tuju lebih dekat ke terminal ini, daripada ke terminal giwangan. Jadi karena tempat tinggalku berada di Depok, Jawa Barat. Setelah googling, ku dapatkan ada beberapa bus yang melayani trayek ini, di antaranya, obl, rosalia indah, ramayana, santoso, laju prima, dll. dan yang melayani trayek depok - jombor hanya, santoso, ramayana,kramat djati, sisanya ke arah giwangan semua, karena aku sempat juga hunting ke agen yang berada di PAL Depok. Namun setelah hunting harga, belum ada yang pas di kantong J akupun mencari tahu lagi, dari beberapa sumber ada juga bus  yang ke arah giwangan, yaitu bus Sinar Jaya, berangkat dari margonda Depok, menuju ke giwangan. Untuk tiketnya Rp. 100.000,- cocoklah untuk ukuran kantongku saat ini. Jadi walaupun tidak turun di terminal Jombor, ke UGM yang aku tuju pun bisa naek trans Jogja. Maka akupun mencoba mencari tahu ke agen sinar jaya yang ada di Margonda Depok. Dan setelah tanya tanya aku putuskan untuk membeli tiket bus sinar jaya depok- giwangan.
depok - jogja

Secara garis besar bus ini lumayan nyaman, memang sih seat 2-3, agak sedikit sempit, namun cukup nyaman menurutku, apalagi dengan harga yang di tawarkan, sangat sesuai menurutku, karena ada beberapa agen bus yang menawarkan tiket lebih mahal dari sinar jaya ini, namun bukan bus ac. Cape deh J, aku duduk di kursi nomor 6 (barisan kedua di samping jendela) namun karena di sampingku adalah seorang ibu-ibu, maka akupun menwarkan kepadanya untuk jika ingin menempati tempat dudukku, akupun bertukar tempat dengannya. ( gak penting ya :-D ) afer all...
            JOGJA I’M COMING....






Rabu, 03 September 2014

0 Keutamaan Bulan Rajab


Keutamaan Bulan Rajab, ia merupakan salah satu dari bulan haram. Di mana bulan haram ini adalah bulan yang dimuliakan. Bulan ini adalah yang dilarang keras melakukan maksiat, serta diperintahkan bagi kita untuk beramal sholih.

Bulan Rajab adalah Bulan Haram
Bulan Rajab terletak antara bulan Jumadal Akhiroh dan bulan Sya’ban. Bulan Rajab sebagaimana bulan Muharram termasuk bulan haram. Allah Ta’alaberfirman,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)
Ibnu Rajab mengatakan, ”Allah Ta’ala menjelaskan bahwa sejak penciptaan langit dan bumi, penciptaan malam dan siang, keduanya akan berputar di orbitnya. Allah pun menciptakan matahari, bulan dan bintang lalu menjadikan matahari dan bulan berputar pada orbitnya. Dari situ muncullah cahaya matahari dan juga rembulan. Sejak itu, Allah menjadikan satu tahun menjadi dua belas bulan sesuai dengan munculnya hilal. Satu tahun dalam syariat Islam dihitung berdasarkan perpuataran dan munculnya bulan, bukan dihitung berdasarkan perputaran matahari sebagaimana yang dilakukan oleh Ahli Kitab.” (Latho-if Al Ma’arif, 202)
Mengenai empat bulan yang dimaksud disebutkan dalam hadits dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679). Jadi, empat bulan suci tersebut adalah (1) Dzulqo’dah; (2) Dzulhijjah; (3) Muharram; dan (4) Rajab.

Apa Maksud Bulan Haram?
Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah berkata, ”Dinamakan bulan haram karena dua makna:
1.    Pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.
2.    Pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan itu. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.” (Lihat Zaadul Masiir, tafsir surat At Taubah ayat 36)
Karena pada saat itu adalah waktu sangat baik untuk melakukan amalan ketaatan, sampai-sampai para salaf sangat suka untuk melakukan puasa pada bulan haram. Sufyan Ats Tsauri mengatakan, ”Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya.” Bahkan Ibnu ’Umar, Al Hasan Al Bashri dan Abu Ishaq As Sa’ibi melakukan puasa pada seluruh bulan haram, bukan hanya bulan Rajab atau salah satu dari bulan haram lainnya. LihatLatho-if Al Ma’arif, 214. Ulama Hambali memakruhkan berpuasa pada bulan Rajab saja, tidak pada bulan haram lainya. Lihat Latho-if Al Ma’arif, 215.
Namun sekali lagi, jika dianjurkan, bukan berarti mesti mengkhususkan puasa atau amalan lainnya di hari-hari tertentu dari bulan Rajab karena menganjurkan seperti ini butuh dalil. Sedangkan tidak ada dalil yang mendukungnya.
Ibnu Rajab Al Hambali berkata, ”Hadits yang membicarakan keutamaan puasa Rajab secara khusus tidaklah shahih dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, begitu pula dari sahabatnya.” (Latho-if Al Ma’arif, 213).

Hati-Hati dengan Maksiat di Bulan Haram
Ibnu ’Abbas mengatakan, ”Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.” (Latho-if Al Ma’arif, 207)

Bulan Haram Mana yang Lebih Utama?
Para ulama berselisih pendapat tentang manakah di antara bulan-bulan haram tersebut yang lebih utama. Ada ulama yang mengatakan bahwa yang lebih utama adalah bulan Rajab, sebagaimana hal ini dikatakan oleh sebagian ulama Syafi’iyah. Namun Imam Nawawi (salah satu ulama besar Syafi’iyah) dan ulama Syafi’iyah lainnya melemahkan pendapat ini. Ada yang mengatakan bahwa yang lebih utama adalah bulan Muharram, sebagaimana hal ini dikatakan oleh Al Hasan Al Bashri dan pendapat ini dikuatkan oleh Imam Nawawi. Sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa yang lebih utama adalah bulan Dzulhijjah. Ini adalah pendapat Sa’id bin Jubair dan lainnya, juga dinilai kuat oleh penulis Latho-if Al Ma’arif (hal. 203), yaitu Ibnu Rajab Al Hambali.
Semoga bulan Rajab menjadi ladang bagi kita untuk beramal sholih.

Artikel Muslim.Or.Id

BEBERAPA HAL YANG SERING DI LAKUKAN DI BULAN RAJAB

Mandi Awal Bulan Rajab
Disebutkan dalam pesan berantai itu bahwa barangsiapa mandi keramas menyambut bulan Rajab dan berpuasa di dalamnya, maka hatinya tidak akan mati dan dibersihkan hatinya bagaikan bayi serta dapat mengangkat 70 orang yang berdosa di akhir zaman.

Mandi awal bulan Rajab ini tidak ada dalilnya sama sekali. Bahkan hadits dhaif sekalipun. Dan sungguh ajaib jika dikatakan bahwa keutamaannya adalah dapat mengangkat 70 orang yang berdosa di akhir zaman. Jika orang yang mandi awal Rajab itu telah meninggal beberapa tahun yang lalu, apakah ia nantinya bisa bangkit lagi di akhir zaman lalu mengangkat 70 orang yang berdosa. Atau bagaimana?

Puasa Rajab
Puasa sunnah -Senin Kamis, ayyamul bidh, maupun puasa Daud- tetaplah sunnah di bulan Rajab. Akan tetapi, puasa khusus di bulan Rajab, tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya.

Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan, “tidak ada riwayat shahih yang bisa dijadikan dalil tentang keutamaan bulan Rajab, baik bentuknya puasa sebulan penuh atau puasa di tanggal tertentu bulan Rajab atau shalat tahajjud di malam tertentu.”

Ibnu Qayyim Al Jauziyah di dalam Al Manar Al Munif juga menegaskan hal senada: “Setiap hadits yang menyebutkan puasa Rajab dan shalat pada sebagian malamnya, maka itu kedustaan yang diada-adakan”.

Umrah di Bulan Rajab
Mengenai umrah di bulan Rajab, orang yang berpandangan ia memiliki keutamaan di bulan Rajab atau merupakan amalan khusus di bulan Rajab, dikarenakan adanya hadits dari Ibnu Umar yang menyebutkan bahwa Rasulullah menunaikan umrah di bulan Rajab.

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْتَمَرَ أَرْبَعًا إِحْدَاهُنَّ فِي رَجَبٍ
Dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah melaksanakan umrah sebanyak empat kali. Salah satunya pada bulan Rajab. (HR. Tirmidzi, shahih menurut Al Albani)

Namun, dalam riwayat Al Bukhari dan Muslim, Aisyah membantah pernyataan ini

صحيح البخاري ١٦٥٢: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ دَخَلْتُ أَنَا وَعُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ الْمَسْجِدَ فَإِذَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
جَالِسٌ إِلَى حُجْرَةِ عَائِشَةَ وَإِذَا نَاسٌ يُصَلُّونَ فِي الْمَسْجِدِ صَلَاةَ الضُّحَى قَالَ فَسَأَلْنَاهُ عَنْ صَلَاتِهِمْ فَقَالَ بِدْعَةٌ ثُمَّ قَالَ لَهُ كَمْ اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَرْبَعًا إِحْدَاهُنَّ فِي رَجَبٍ فَكَرِهْنَا أَنْ نَرُدَّ عَلَيْهِ قَالَ وَسَمِعْنَا اسْتِنَانَ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ فِي الْحُجْرَةِ فَقَالَ عُرْوَةُ يَا أُمَّاهُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَلَا تَسْمَعِينَ مَا يَقُولُ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَتْ مَا يَقُولُ قَالَ يَقُولُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْتَمَرَ أَرْبَعَ عُمَرَاتٍ إِحْدَاهُنَّ فِي رَجَبٍ قَالَتْ يَرْحَمُ اللَّهُ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ مَا اعْتَمَرَ عُمْرَةً إِلَّا وَهُوَ شَاهِدُهُ وَمَا اعْتَمَرَ فِي رَجَبٍ قَطُّ
“Dari Mujahid ia berkata; Ketika aku dan 'Urwah bin Az Zubair masuk kedalam masjid, di sana ada 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu sedang duduk di bilik rumah 'Aisyah radliallahu 'anha, sedang orang-orang melaksanakan shalat Dhuha dalam masjid". Dia (Mujahid) berkata: "Maka kami bertanya kepadanya tentang shalat yang mereka kerjakan, Ibnu Umar menjawab: "Itu adalah bid'ah". 

Kemudian dia berkata lagi kepadanya: "Berapa kali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melaksanakan 'umrah?" Ibnu Umar menjawab: "Empat kali, satu diantaranya pada bulan Rajab".
 

Maka kami pun enggan untuk membantahnya. Mujahid melanjutkan: Kemudian kami mendengar suara 'Aisyah radhiyallahu 'anha. Ummul Mu'minin sedang menggosok gigi dari balik rumahnya. Maka 'Urwah bertanya: "Wahai ibunda, wahai Ummul Mu'minin, apakah engkau tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Abu 'Abdurrahman?” 'Aisyah radliallahu 'anha berkata: "Apa yang telah dikatakannya? ‘Urwah menjawab; Dia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan 'umrah sebanyak empat kali satu diantaranya pada bulan Rajab".
 

'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: "Semoga Allah merahmati Abu 'Abdurrahman. Tidaklah beliau melaksanakan 'umrah sekalipun melainkan aku selalu mengikutinya dan beliau tidak pernah melaksanakan 'umrah pada bulan Rajab sekalipun".
 (HR. Al Bukhari)

Pada praktiknya, sebagian sahabat ada yang menunaikan umrah di bulan Rajab. Termasuk Aisyah sendiri, yang memastikan bahwa Rasulullah tidak pernah melaksanakan umrah di bulan Rajab.

Sehingga kesimpulannya, umrah di bulan Rajab bukanlah amalan khusus melainkan amalan sunnah sebagaimana dilakukan di bulan-bulan lainnya. Seperti puasa sunnah (Senin Kamis, ayyamul bidh, maupun puasa Daud), umrah ini juga boleh-boleh saja dilaksanakan di bulan Rajab. Bahkan, ketika menerangkan QS. At Taubah ayat 36, Ibnu Katsir di dalam tafsirnya menukil penjelasan dari Ibnu Abbad dan Qatadah bahwa amal-amal kebaikan yang dilakukan di bulan-bulan haram, termasuk Rajab, mendapatkan pahala yang lebih besar dari bulan lainnya. Wallahu a’lam bish
shawab. [Abu Nida]

Sumber : http://www.bersamadakwah.com/

Sabtu, 01 September 2012

0 Nasyid Kids Al-Hajj



Tentang nasyid, ada salah satu nasyid yang untuk saat ini sedang santri paling sering dengerin, sebenernya nih nasyid untuk anak anak karena suaranya memang suara anak anak, tapi temanya tentang haji, jadi mendidik yang mendengarkan untuk selalu memiliki keinginan (dan mudah mudahan dapat merealisasikan) untuk pergi ke baitullah al haram, nasheed kids al hajj, syairnya lembut, dan enak didenger (menurut santri sih) walau berbahasa arab tapi gak terlalu sulit untuk difahami. ini santri share liriknya, santri tulis sendiri,soalnya cari cari di situs luar juga dalem gak nemu :-) akhirnya santri tulis manual pake bahasa Arab, mudah mudahan bisa bermanfaat, dan jadi do'a buat santri agar bisa segera mengunjungi baitullah al haram amiin...

Kids al hajj

لبيك اللهم لبيك , لبيك لا شريك لك لبيك
إن الحد , والنعمة , لك والملك لا شريك لك

يا قاصد بيت الرحمن
للج و نور الغفران
بشراك بحج مبرور
يهديك لجنة رضوان

حم حم حم

ما أحلى طاعة للمولى
فيها و بها يعلوا الشام
تحبل بيت بقلب و رع
يحتسد بنور الإيمان

لب الله بروح تبغي
بتقاها و جها الديان
وانسا الدنيا كل الدنيا
يا من فستبق لأمان

واذكر ربك في نبضات
تطرد بسناح الشيطان
ارجمه بجمرة و اقذف
كل عدو للإنسان

وسعيلى الحسنى بسخاء
يبتسم كزهر البستان
نورالله يداخل نفسا
تستعلي بهدى القرآن

لبيك اللهم لبيك  7 *

 

Belajar Santri Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates